Air cooler semakin populer sebagai solusi untuk menyejukkan ruangan. Terutama karena harganya terjangkau dan konsumsi listrik lebih rendah dibandingkan dengan AC. Dengan fungsi yang serupa, air cooler menawarkan kenyamanan tanpa memberikan tagihan listrik yang membengkak. Namun, seiring dengan peningkatan penggunaan, banyak orang yang mempertanyakan apakah air cooler berbahaya bagi kesehatan? Simak jawabannya pada artikel berikut ini.

Cara Kerja Air Cooler

Cara kerja Air cooler mendinginkan udara dalam ruangan menggunakan air. Berbeda dengan AC yang memakai refrigeran. Udara masuk melalui ventilasi, melewati saringan basah, dan menghasilkan udara dingin. Karena menggunakan air, udara yang dihasilkan lebih lembap dibandingkan kipas angin biasa. Karena itulah, kelembaban yang berlebihan bisa berisiko bagi kesehatan jika ruangan kurang ventilasi. Meskipun lebih hemat energi dibandingkan AC, penting untuk memastikan penggunaan air cooler tetap aman.

Air Cooler Apakah Berbahaya Bagi Kesehatan?

Meskipun air cooler bisa menjadi pilihan yang lebih hemat, penggunaannya yang tidak tepat menimbulkan beberapa risiko kesehatan seperti:

1. Meningkatkan Kelembaban Udara Berlebihan

Masalah utama penggunaan air cooler adalah peningkatan kelembaban udara yang berlebihan. Kelembaban tinggi di ruangan kurang ventilasi dapat menyebabkan jamur dan bakteri berkembang. Jamur hitam bisa memicu masalah pernapasan dan alergi. Sementara bakteri meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan. Jadi, pastikan ventilasi ruangan cukup untuk menghindari kelembaban berlebihan.

2. Kurang Efektif di Daerah Lembab

Air cooler lebih efektif digunakan di daerah dengan udara kering. Di daerah lembab, seperti wilayah tropis atau dekat pantai, air cooler kurang efektif. Karena udara yang sudah jenuh dengan uap air akan terasa semakin pengap dan tidak memberikan efek dingin optimal. Penggunaannya di daerah lembap justru membuat ruangan terasa tidak nyaman.

3. Alergi atau Iritasi Pernapasan

Penggunaan air kotor atau jarang membersihkan filter dan tangki pada air cooler bisa menyebabkan alergi atau iritasi pernapasan. Jika tidak diganti secara rutin atau filter tidak dibersihkan, bakteri dan kuman dapat berkembang biak. Sehingga udara yang keluar menjadi kotor dan berbahaya bagi kesehatan. Hal ini dapat memicu masalah pernapasan, terutama bagi Anda yang memiliki alergi atau gangguan pernapasan.

Cara Menggunakan Air Cooler dengan Aman

Untuk meminimalisir risiko-risiko kesehatan, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan agar penggunaan air cooler tetap aman:

1. Gunakan Air Bersih dan Ganti Secara Rutin

Pastikan air yang digunakan bersih dan bebas kontaminasi. Gantilah air secara berkala untuk mencegah penumpukan kotoran dan pertumbuhan bakteri. Air mineral atau air yang sudah disaring bisa menjadi pilihan untuk mengurangi risiko kesehatan.

2. Bersihkan Filter dan Tangki Air Secara Berkala

Pastikan filter dan tangki dibersihkan setidaknya seminggu sekali untuk menghindari kotoran, jamur, atau bakteri. Beberapa air cooler sudah dilengkapi dengan indikator pembersihan untuk memudahkan Anda.

3. Pastikan Ventilasi Ruangan Cukup

Ventilasi yang baik penting untuk mengontrol kelembaban udara. Pastikan ada cukup saluran udara, seperti jendela atau exhaust fan, agar udara tetap segar dan nyaman.

4. Gunakan di Daerah dengan Udara Kering

Air cooler lebih efektif di daerah dengan udara kering. Di wilayah lembab, pertimbangkan penggunaan AC atau kipas angin untuk kenyamanan yang lebih baik. Pastikan kelembaban ruangan tetap terjaga agar tidak mengganggu kenyamanan.

Air cooler adalah solusi hemat biaya untuk menyejukkan ruangan. Namun penggunaannya perlu diperhatikan agar tetap aman bagi kesehatan. Jika tidak dijaga kebersihannya atau kurang ventilasi, dapat menyebabkan risiko kesehatan seperti bakteri, alergi, dan iritasi pernapasan. Dengan perawatan yang tepat, air cooler tetap menjadi pilihan nyaman dan aman. Toshiba menyediakan berbagai pilihan air cooler yang dapat memberikan kenyamanan maksimal. Lihat keunggulan dan pilihan lengkapnya di sini!