Apa Perbedaan Beras Jepang dan Beras Lokal Indonesia?
2025/03/25
Beras merupakan makanan pokok di banyak negara, termasuk Indonesia dan Jepang. Meskipun sama-sama beras, terdapat perbedaan yang cukup mencolok dalam tekstur, rasa, hingga cara memasaknya. Perbedaan ini bukan hanya dipengaruhi oleh jenis padi yang ditanam, tetapi juga oleh budaya dan kebiasaan makan di masing-masing negara. Jadi, simak yuk perbedaan beras Jepang dan lokal dalam artikel berikut ini.
Meskipun sama-sama menghasilkan nasi, ada perbedaan antara beras lokal dan Jepang. Berkut penjelasan lengkapnya.
Beras Jepang memiliki bulir yang pendek, bulat, dan lebih gemuk. Setelah dimasak, teksturnya lengket dan kenyal sehingga manfaat beras Jepang sangat cocok untuk sushi dan onigiri yang membutuhkan nasi padat.
Sementara beras lokal Indonesia memiliki bulir lebih panjang dan ramping, dengan tekstur bervariasi. Ada yang pera, seperti beras IR-64 yang pas untuk nasi goreng, dan beras pandan wangi yang pulen dan harum, ideal untuk hidangan sehari-hari. Setiap jenis beras punya karakter yang mendukung cita rasa masakan khasnya.
Perbedaan tekstur beras Jepang dan lokal terletak pada kandungan pati amilosa dan amilopektin. Beras Jepang lebih banyak mengandung amilopektin, sehingga lebih lengket dan kenyal. Jadi, ideal untuk sushi atau onigiri.
Beras lokal, dengan lebih banyak amilosa, cenderung lebih pera dan terpisah, cocok untuk nasi goreng atau lauk berkuah. Namun, beras ketan yang kaya amilopektin juga memiliki tekstur lengket seperti beras Jepang.
Beras Jepang membutuhkan perlakuan khusus sebelum dimasak. Misalnya saja merendamnya selama 30 menit hingga 1 jam untuk hasil nasi yang lebih lembut dan kenyal. Biasanya juga dimasak dengan rice cooker khusus agar teksturnya tetap pulen dan lengket, sesuai dengan masakan Jepang.
Untuk beras lokal cenderung lebih praktis dan fleksibel. Bisa langsung dimasak tanpa direndam, meskipun perlu dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran dan kelebihan pati. Beras lokal juga mudah diolah dengan berbagai cara, mulai dari rice cooker hingga dikukus sehingga cocok untuk masakan sehari-hari.
Beras Jepang memiliki rasa manis, lembut, dan pulen. Sehingga cocok untuk hidangan Jepang seperti sushi, onigiri, dan donburi. Selain itu, aromanya netral, dan tidak mengalahkan rasa hidangan.
Sementara beras lokal menawarkan cita rasa beragam. Ada yang netral seperti IR-64, cocok untuk masakan sehari-hari. Tapi ada juga yang harum seperti pandan wangi atau rojolele, yang cocok dengan hidangan Nusantara beraroma kuat. Karena menyatu dengan bumbu tanpa menutupi rasa rempah.
Beras Jepang biasanya lebih mahal karena merupakan produk impor. Harganya bisa dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan beras lokal. Di Indonesia, beras Jepang umumnya tersedia di supermarket besar atau toko khusus produk impor.
Sementara, beras lokal lebih terjangkau dan mudah ditemukan di pasar tradisional, minimarket, hingga supermarket besar. Varian beras lokal juga beragam, dari yang terjangkau hingga premium, seperti pandan wangi atau beras organik. Anda bisa pilih sesuai kebutuhan dan preferensi pribadi.
Beras Jepang dan beras lokal Indonesia memiliki karakteristik unik yang membuat keduanya cocok untuk berbagai jenis masakan. Beras Jepang unggul dengan tekstur pulen dan lengket, sehingga cocok untuk hidangan khas Jepang seperti sushi dan onigiri. Sementara, beras lokal menawarkan variasi rasa dan aroma yang lebih beragam dengan harga lebih terjangkau. Apalagi ketika dikombinasikan dengan hidangan Nusantara yang kaya bumbu dan rempah tentunya makin terasa nikmat. Jadi, pemilihan beras sebaiknya disesuaikan dengan jenis masakan dan selera pribadi, apakah Anda menginginkan nasi pulen dan lengket ala Jepang atau nasi pera atau harum khas Indonesia.